EXPOSURE/PENCAHAYAAN
Maksud photografi adalah pencahayaan,maka itu sangat penting kita memahami hal ini.Ada 3 faktor utama yang menentukan pencahayaan yaitu bukaan (aparture),kepantasan rana (shutter speed) dan sensitive sensor (iso)
EXPOSURE COMPENSATION/KOMPENSASI
masih berkaitan dengan pencahayaan hal yang perlu diperhatikan photografi digital adalah menghindari dari cahaya yang berlebihan sehingga gambar menjadi terlalu terang karena akan banyak detail yang menghilang dan tidak boleh muncul lagi.untuk melihatnya bisa melihat LCD DSLR atau histogram
Seringkali kali sering melihat di depan kita terlalu banyak warna gelap daripada terang sehingga gambar menjadi lebih terang.Oleh itu saatnya menggunakan fungsi kompensasi pencahayaan
Seringkali kali sering melihat di depan kita terlalu banyak warna gelap daripada terang sehingga gambar menjadi lebih terang.Oleh itu saatnya menggunakan fungsi kompensasi pencahayaan
filter atau tidak?
Filter seperti GND (graduated neutral density) biasanya digunakan untuk menyeimbangkan pencahayaan langit dan bumi saat sunset dan sunrise. Saya sendiri sukanya tidak mengunakan filter GND dan membiarkan bagian foreground gelap/siluet. Supaya kesannya lebih alami dan bentuk-bentuknya lebih menonjol. Alasan lain adalah tanah di tepi danau itu kotor, banyak sampah plastik bekas turis Dan alasan lainnya, filter GND repot dipasang dan yang berkualitas tinggi cukup mahal dan mudah rusak.
Alternatif lain jika ingin langit dan buminya seimbang yaitu mengaktifkan fitur yang dinamakan Active D Lighting (Nikon), Auto lighting optimizer (Canon). Ada juga kamera yang kini memiliki fiturBuilt-in HDR. Saat fitur ini aktif, kamera akan otomatis membuat dua gambar dan menggabungkannya langsung menjadi satu.
Cara lainnya yaitu membuat dua atau lebih dari dua foto yang terang gelapnya berbeda-beda lalu menggabungkannya dengan software pengolah HDR seperti Photomatix atau Photoshop CS. Saat mengunakan teknik HDR, kita wajib mengunakan tripod supaya foto akhir tidak berbayang dua.
Keterangan foto di atas
Foto diatas saya buat saat tur fotografi di daerah Pangalengan, Jawa Barat. Pagi-pagi sekitar jam 5.30 WIB. Saat ini biasanya disebut twilight hour / blue hour, menjelang matahari terbit. Secara komposisi saya mencoba membuat komposisi yang seimbang dengan adanya dua pohon disebelah kiri dan kanan. Siluet fotografer dan perahu diseimbangkan dengan dua perahu di sebelah kanan. Lensa lebar digunakan untuk membuat kesan luas berdimensi.
ISO 200, f/8, 1/2 detik, 16mm, kamera full frame (10mm untuk kamera bersensor APS-C), krop dengan aspek rasio 16:9
Saya mengunakan ISO 200 supaya saya bisa mendapatkan shutter speed 1/2 detik, cukup supaya orang-orang ditepi danau tidak blur, dan kualitas foto masih terjaga.
Keterangan foto dibawah
Foto dibawah kondisi sudah sangat gelap karena matahari sudah tenggelam sekitar jam 18.15. Untuk membekukan gerakan nelayan yang sedang menjala ikan, saya mau gak mau harus pakai shutter speed tinggi. Caranya saya naikkan ISO ke 6400 kemudian gunakan bukaan terbesar, yaitu f/1.4. dan dari dua setting tersebut, saya mendapatkan shutter speed 1/125 detik. Lumayan untuk membekukan subjek foto.
Selain nelayan, saya memasukkan elemen foreground yaitu pohon di tepi waduk Jatiluhur. Lampu-lampu kuning dan refleksinya dari seberang waduk yang memberikan efek visual tambahan yang menurut saya cukup menarik.
ISO 6400, f/1.4, 1/125 detik, 85mm (di full frame, kira-kira 60mm di sensor APS-C), krop dengan aspek rasio 16:9
0 komentar
Posting Komentar